4muda.com
  • Home
  • MIPA
    • Fisika
    • Green
  • Usaha
    • Entrepreneur
  • Digital
  • Aspirasi
    • Life Smart
    • Sosok
    • Tahu Gak
    • Top 10
No Result
View All Result
SHOP
4muda.com
  • Home
  • MIPA
    • Fisika
    • Green
  • Usaha
    • Entrepreneur
  • Digital
  • Aspirasi
    • Life Smart
    • Sosok
    • Tahu Gak
    • Top 10
No Result
View All Result
4muda.com
No Result
View All Result
Home Aspirasi

Jenis Vaksin Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Manusia

by 4muda
January 26, 2021
in Aspirasi, Tahu Gak
0
Jenis Vaksin Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Manusia
2
SHARES
162
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Tubuh manusia telah dibekali sistem perlindungan diri berupa sel darah putih, makrofag hingga sel T jika ada bakteri atau virus memasuki tubuh kita. Hanya saja, beberapa virus bersifat ganas sehingga diperlukan upaya pencegahan sedini mungkin dengan cara pemberian berbagai jenis vaksin sejak anak-anak bahkan balita.

Gomuda - Cardigan Sweater Rajut Pria

Umumnya, ada lima jenis vaksin yang secara rutin wajib diberikan setelah seseorang lahir, kelima vaksin tersebut adalah polio (untuk mencegah tetanus dan pertusis), DPT (untuk mencegah difteri), BCG (untuk mencegah tuberkolosis), Hepatitis B (untuk mencegah hapatitis B), MMR (untuk mencegah campak, gondongan, rubella).

Bagi sebagian orang mungkin belum memahami apa itu vaksin dan mengapa harus diberikan sejak kecil. Vaksin adalah produk biologi dari virus atau bakteri yang dilemahkan atau sudah mati. Vaksin merupakan substansi yang berfungsi membantu tubuh untuk melawan penyakit yang berasal dari virus dan bakteri jahat.

Cara Kerja Vaksin

Berdasarkan situs resmi WHO, vaksin mengandung bagian lemah atau tidak aktif dari organisme tertentu (antigen) yang memicu respon imun di dalam tubuh. Antigen merupakan sub-bagian patogen yang menyebabkan pembentukan antibodi.

Antibodi yang diproduksi sebagai respon terhadap antigen patogen, dan merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Ketika tubuh manusia terpapar antigen untuk pertama kalinya, sistem imun membutuhkan waktu untuk merespon dan memproduksi antibodi khusus untuk antigen tersebut.

Begitu antibodi antigen spesifik diproduksi, mereka bekerja dengan sistem kekebalan lainnya untuk menghancurkan patogen dan menghentikan penyakit itu. Jika tubuh terpapar ke patogen yang sama lebih dari sekali, respon antibodi jauh lebih cepat dan lebih efektif daripada yang pertama kali.

Namun apakah berbahaya memasukan vaksin  yang lemah ke dalam tubuh yang sehat? Jawabannya adalah aman, karena bagian lemah atau tidak aktif dari organisme dalam vaksin tersebut tidak akan menyebabkan penyakit pada orang yang menerima vaksin.

Bahkan beberapa jenis vaksin memerlukan banyak dosis yang diberikan beberapa minggu atau bulan agar produks antibodi yang dihasilkan tubuh berumur panjang dan diingat oleh sel memori tubuh. Dengan cara itu, tubuh dilatih untuk melawan organisme penyebab penyakit tersebut, sehingga dengan cepat melawan jika terpapar di masa yang akan datang.

Beberapa Jenis Vaksin Yang Saat Ini Tersedia Di Dunia

1. Vaksin Influenza

Vaksin Influenza, gambar rukita.co

Bila mengalami hidung mampet, tenggorokan gatal, berdahak dan sering kali sulit bernapas, dipastikan kita sedang mengalami penyakit flu, yang disebabkan oleh virus bernama Influenza. Virus influenza tergolong virus yang menyerang sistem pernapasan.

RecommendedPost

Rare Earth Elements (REE), Elemen Penting Untuk Teknologi Dan Gaya Hidup Modern

Huawei, Perusahaan Elektronik Raksasa Dari Tiongkok

Jenis Sajadah dan Perkembangannya

Perlu diketahui, selain influenza, beberapa virus yang dapat menyerang sistem pernapasan manusia, diantaranya rhinovirus, repiratory synctial virus, adenovirus, epstein barr virus, herpes simplex, hantavirus atau paramyxoviru serta yang menyerang secara massal baru-baru ini yakni coronavirus atau dikenal sebagai covid 19.

Berdasarkan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di AS, cara terbaik untuk melindungi manusia dari virus influenza yakni sejak dalam kandungan, caraya ibu si bayi harus divaksinasi selama massa kehamilan. Dan setelah lahir, dianjurkan anaknya mendapatkan vaksin setiap tahunya saat si anak berusia mulai 6 bulan.

2. Vaksin DPT

Vaksin DPT, gambar healthline.com

Vaksin DPT merupakan jenis vaksin kombinasi yang diberikan untuk mencegah tiga penyakit yakni difteri, pertusis (batuk rejan) dan tetanus. Penyakit difteri memiliki gejala terhambatnya jalur napas dan mengakibatkan gangguan saluran pernapasan, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptheriae.

Lau, pertusis atau dikenal batuk seratus hari, memiliki gejala batuk-batuk, bersin, keluar cairan hidung terus menerus bahkan muntah, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Sedangkan tetanus ditandai dengan gejala otot-otot pada wajah seperti rahang mengalami kekakuan, kesulitan menelan, perut terasa keras, demam dan paling parah terjadi muscular spasms atau kejang pada otot punggung. Tetanus disebabkan oleh bakteri bernama Clostridium tetani.

Untungnya, ketiga penyakit tersebut telah ada vaksinya dan dapat diberikan sejak manusia di dalam rahim ibu.

3. Vaksin Hepatitis

Vaksin Hepatitis, gambar aarp.org

Hepatitis merupakan penyakit yang menyerang organ hati, disebabkan oleh banyak faktor diantaranya toxin oleh obat-obat kimia atau virus hepatitis. Virus hepatitis sendiri memiliki enam jenis, dari hepatitis A, B, C, D, E dan G.

Dari keenam jenis diatas, hepatitis A biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa menjadi kronis, setelah sembuh maka akan kebal terhadap hepatitis A, tapi tidak kebal terhadap jenis penyakit hepatitis yang lain. Berikut beberapa penyebab seseorang terjangkit hepatitis:

  • Hepatitis A, penularan dari kontak langsung orang ke orang melalui air dan makanan yang terkontaminasi, disebabkan buruknya tingkat kebersihan lingkungan
  • Hepatitis B, ditularkan melalui darah atau produk darah, biasanya terjadi antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau dari ibu hamil yang terinfeksi ke bayi
  • Hepatitis C, hampir 80% jenis ini ditularkan melalui transfusi darah dan pemakai obat dengan menggunakan jarum suntik secara bersamaan
  • Hepatitis D, penularannya hampir sama dengan hepatitis B, yang memiliki resiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat
  • Hepatitis E, penularannya hampir mirip dengan hepatitis A, dan terjadi di negara-negara terbelakang
  • Hepatitis G, sekilas menyerupai C, namun virus ini berupa flavi virus baru, dan keatifannya dibawah C, dengan resiko kronik sekitar 29%.

Diperkirakan terdapat setengah miliar orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau C. Jika tidak diobati dengan benar, kedua jenis virus hepatitis ini dapat menyebabkan kerusakan hati lebih parah seperti sirosis hati (jaringan parut hati lanjut), kanker hati sampai gagal hati.

Dan laju kematian masyarakat dunia oleh penyakit ini sektiar 1,3 juta orang per tahun. Oleh karena itu, setiap 28 juli diperingati sebagai hari hepatitis dunia, tujuannya agar orang lebih sadar akan bahaya penyakit ini.

4. Vaksin Hib

Vaksin Hib, gambar parenting.firstcry.com

Hib disebabkan oleh virus Haemophilus influenza tipe b, merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem kekebalan anak serta kerusakan otak, gangguan pendengaran bahkan sampai kematian. Kebanyakan hib menyerang anak berusia di bawah lima tahun.

Saking berbahaya nya penyakit ini, pakar kesehatan menganjurkan agar anak-anak mendapatkan empat dosis vaksin Hib saat berusia 1-2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 12-23 bulan. Meski berbahaya jika sudah aktif, umumnya strain Hib bersifat patogen oportunistik, artinya mereka hidup di dalam inang (manusia) tanpa menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan gangguan lain seperti mudah terinfeksi virus lain, penurunan fungsi kekebalan dan terjadinya radang kronis serta alergi.

5. Vaksin Polio

Vaksin polio, gambar timesnownews.com

Polio merupakan penyakit menular yang dapat melumpuhkan anggota badan atau mengganggu pertumbuhan beberapa anggota badan. Penyakit ini disebabkan oleh poliovirus (PV) dari anggota genus Enterovirus. Virus ini akan mempengaruhi sistem saraf pusat dan melemahkan sistem otot manusia.

Konon virus polio telah menghuni bumi sebelum manusia ada, dan jika hinggap di tubuh seseorang, sebanyak 72 persen tidak menunjukan gejala berarti, 24 persen timbul gejala ringan seperti demam dan sakit tenggorokan dan 4 persen lainnya mengalami gejala seperti sakit kepala, leher kaku, nyeri di kaki dan lengan.

Dari 1% kejadian, virus dapat memasuki sistem saraf pusat, dan jika hal ini terjadi maka orang tersebut akan mengalami meningitis aseptik nonparalitik, dengan gejala sakit di leher, kepala, nyeri perut, muntah, lesu hingga menyebabkan otot lemah dan akhirnya lumpuh total. Untuk mencegahnya, pemberian vaksin polio sejak dini adalah hal yang utama.

6. Vaksin HPV

Vaksin HPV, gambar nfcr.org

HPV adalah penyakit yang menyerang kulit dan membran mukosa manusia dan hewan. Penyakit ini disebabkan oleh keluarga virus papilomavirus , yang jumlahnya lebih dari seratur lebih.

Beberapa jenis papilomavirus dapat menyebabkan kutil dan menyebabkan infeksi kulit sampai munculnya lesi (jaringan abnormal). Semua HPV ditularkan melalui hubungan kontak kulit ke kulit, juga melalui hubungan seksual. Banyak sekali tipe virus yang menyebabkan lesi, hanya yang paling berbahaya adalah tipe 16 dan 18.

HPV sendiri adalah agen utama dari penyakit kanker serviks dan kanker penis. Namun saat ini telah ada vaksin HPV yang diberikan sejak dini, saat usia 11-12 tahun untuk dosis pertama dan untuk dosis kedua diberikan satu tahun setelahnya. Bahkan jenis vaksin ini juga direkomendasikan bagi orang dewasa sampai berumur 26 tahun.

7. Vaksin Varisela

Vaksin Varisela, gambar bcfocus.com

Pernahkan diantara kita mengalami ruam-ruam disertai gatal-gatal disekujur tubuh? Jika pernah dipastikan kalian terkena penyakit cacar air yang disebabkan oleh Varicellovirus atau virus varisela. Penyakit ini biasanya menular secara aerogen atau melalui perantara udara.

Jika seseorang terpapar varisela, butuh waktu dua sampai tiga pekan sampai penyakit ini teridentifikasi. Penderita cacar air, umumnya akan mengalami bada yang terasa panas, namun bukan demam. Selain itu, tubuh akan terasa lesu, nyeri di persendian dan kepala terasa pusing. Dan biasanya, jika sistem imunitas orang tersebut kuat, maka akan sembuh dengan sendirinya.

Hanya saja, jika jenis virus ini menyerang anak-anak dan orang lanjut usia, maka akan sangat berbahaya, karena sistem kekebalan tubuh mereka sangat rentan. Selain itu bekas luka pada kulit yang ditinggalkan sulit hilang. Maka diperlukan pencegahan dengan cara vaksinasi sejak dini.

8. Vaksin Measles

Vaksin measles, mumps dan rubella, gambar time.com

Penyakit measles atau di dalam negeri sering disebut campak adalah sejenis penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan. Gejala campak hampir mirip dengan varisela dan rubella, dimana timbul ruam disekujur tubuh. Campak ditimbulkan oleh Paramixovirus

Meskipun campak dan cacar air sama-sama menimbulkan ruam, tetapi penampilan ruam kedua penyakit ini berbeda. Pada cacar air, ruamnya berupa benjolan merah atau papula. Seiring waktu, benjolan ini berubah menjadi lepuh yang dipenuhi cairan yang terasa gatal, yang pada akhirnya pecah dan bocor.

Sedangkan ruam pada campak muncul sebagai bintik-bintik merah yang datar, meskipun kadang-kadang ada juga yang berupa benjolan, namun benjolan campak tidak mengandung cairan didalamnya. Biasanya, penyakit ini akan hilang dengan sendirinya, meski demikian, mencegahnya sedini mungkin lebih bijak melalui program vaksinasi.

9. Vaksin Rubella

Rubella sering disebut juga campak jerman. Virus ini menginfeksi tubuh melalui pernapasan hidung atau mulut. Meski tingkat kronis penyakit rubella tergolong ringan dibandingkan kedua saudaranya (varisela dan measles), namun jika ibu hamil mengidap penyakit ini bayi yang dikandungnya berisiko cacat.

Gejala umum yang ditimbulkan rubella biasanya demam diatas 38 derajat celcius disertai hilangngnya nafsu makan, tubuh lemas dan nyeri pada bagian mata. Lalu, setelah 3-5 hari, baru muncul bintik-bintik merah seperti campak. Setelah itu, penyakit ini akan hilang dengan sendirinya. Namun, mengingat resiko bagi bayi di janin, disarankan wanita yang akan mengandung tes rubella dan jika positif melakukan vaksinasi rubella.

10. Vaksin Mumps

Mumps atau parotitis atau dalam negeri biasa disebut gondongan /beguk ialah penyakit menular yang disebabkan virus dari golongan paramyxoviridae. Gejala penyakit ini cirinya terjadi pembengkakan pada kelenjar parotis/ kelenjar ludah yang berada di antara telinga dan rahang.

Gondongan mudah menular melalui cairan dari mulut, hidung dan tenggorokan pasien. Penyakit ini tidak memiliki gejala awal, namun untuk amannya, penyakit ini bisa dicegah dengan jenis vaksin mumps yang saat ini biasa diberikan saat imunisasi.

11. Vaksin Dengue

Vaksin Dengue, gambar homelandprepnews.com

Dengue adalah sejenis virus penyebab demam yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini juga sering disebut demam berdarah dengue (DBD) karena dapat menyebabkan bocornya pembuluh darah dan menurunnya trombosit. Juga sering dinamakan breakbone fever atau demam sendi karena penderitanya mengalami nyeri hebat seakan akan tulang mereka patah.

Umumnya orang yang terinfeksi dengue tidak akan menunjukan gejala berat, hanya demam biasa. Baru setelah masa inkubasi virus lewat yakni 4-7 hari, barulah virus ini menunjukan gejala seperti timbulnya bintik –bintik merah pada permukaan kulit, nyeri pada persendian dan otot bahkan jika parah disertai muntah-muntah dan diare.

Meski penyakit ini dapat sembuh dengan sistem kekebalan tubuh sendiri, namun jika menyerang bayi dan anak kecil dapat berisiko mengalami infeksi yang serius. Untuk itulah diperlukan pencegahan melalui vaksin. Hanya saja vaksin ini tidak wajib diberikan secara rutin seperti polio dan DPT, karena vaksin dengue bekerja efektif pada individu yang pernah mengalami infeksi dengue sebelumnya.

Dan jika diberikan pada mereka yang belum pernah mengalami infeksi malahan dapat memperburuk keadaan pasien tersebut.

12. Vaksin Malaria

Vaksin Malaria, gambar the-scientist.com

Masih ditularkan melalui nyamuk, malaria adalah penyakit yang menyerang negara-negara beriklim hangat seperti Indonesia (papua), beberapa negara di Afrika dan Amerika latin. Penyakit ini  tergolong masif, karena pada tahun 2018 saja ada lebih dari 228 juta kasus malaria diseluruh dunia dan 405 ribu diantaranya meninggal dunia.

Malaria disebabkan oleh mikroorganisme bernama Plasmodium malariae yang biasa hidup dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. Jika seseorang terpapar malaria, umumnya infeksi akan terlihat setelah 8-25 hari setelahnya, ditandai dengan gejala mirip flu, sakit kepala, demam disertai mengigil, nyeri sendi, muntah, batuk kering dan gangguan pencernaan.

Saat ini metode yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria yakni dengan pembasmian nyamuk Anopheles, waspada jika memasuki daerah endemik malaria, dan obat-obatan. Untuk jenis vaksin malaria, WHO baru meloloskan vaksin bernama RTS, S, dengan merek dagang Mosquirix. Pada tahun 2019 lalu, vaksin ini baru di berikan secara massal pada tiga negara dengan tingkat malaria tertinggi di dunia, yakni Malawi, Kenya dan Ghana.

13. Vaksin Rabies

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan hewan bertaring, seperti kera, rakun, anjing, kelelewar ( tapi umumnya anjing gila) yang telah terinfeksi lyssavirus atau virus rabies. Jika seseorang terpapar virus ini, ia akan mengalami demam, gangguan pencernaan, nyeri otot di sekujur tubuh, kejang-kejang dan gangguan mental seperti aerofobia dan hidrofobia.

Ciri-ciri hewan yang mengandung rabies yakni selalu mengeluarkan air liur meski cuaca tidak panas. Bagi yang berada di darah yang banyak memelihara hewan bertaring seperti Anjing atau anda yang memiliki hewan ini, dianjurkan untuk mengambil vaksin rabies,  yang biasanya disuntukan pada daerah deltoideus atau otot yang membentuk sturuktur bulat pada bahu

14. Vaksin Rotavirus

Vaksin Rotavirus, gambar sciencenews.org

Apabila anak-anak dibawah lima tahun mengalami gejala munta-muntah disertai diare dan sakit pada area perut, kemungkinan besar anak tersebut terserang penyakit yang disebabkan rotavirus.

Virus ini umumnya menyerang anak kecil karena kebiasaan mereka seperti bermain sambil duduk di tanah, menyentuh benda-benda dihadapannya, seringkali tidak higienis, sehingga memungkinkan virus ini masuk saat mereka makan.

Rotavirus dapat menginfeksi siapa saja sepanjang hidup, namun seiring tumbuhnya imunitas anak, infeksi penyakit ini ringan tanpa gejala. Meski demikian, anak-anak yang aktif bermain, perlu diberi jenis vaksin ini, karena rotavirus menyumbang penyebab penyakit Gastroenteritis (muntah+diare) terbesar di dunia, dimana beberapa kasus dapat berakhir dengan kematian.

15. Vaksin Japanese Encephalitis

Japanese encephalitis (JE) merupakan infeksi otak yang disebabkan oleh virus JE. Virus JE disebarkan oleh nyamuk, khususnya berjenis culex. Meski dari Jepang, penyakit ini dapat menyebar hingga ke Asia tenggara termasuk Indonesia. Di dalam negeri penyakit ini diberinama AES atau Acute Encephalitis Syndrome.

Jika seseorang virus JE, biasanya gejala umum yang muncul yakni demam, sakit kepala, muntah, kebingungan, dan sulit untuk bergerak. Hal ini karena sistem saraf digangu oleh virus JE. Untungnya, penyakit ini dapat dicegah melalui vaksin JE.

16. Vaksin Tick Borne Encephalitis

Tick Borne Encephalitis (TBE) merupakan penyakit infeksi virus  yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini paling sering bermanifestasi sebagai meningitis, ensefalitis atau meningoencephalitis.

Dari temuan dilapangan, dari tahun ke tahun kasus TBE meningkat di banyak negara, khususnya Eropa tengah, timur hingga Rusia. Host atau pembawa virus bisa berasal dari hewan berjenis ruminansia, burung, anjing, tikus dan kuda liar. Penyakit TBE memiliki gejala umum seperti demam ringan, malaise, muntah-muntah, mialgia. Jika tidak ditangani dapat menjurus ke gangguan neurologis.

WHO menyarankan bagi orang yang bepergian ke daerah endemik, mereka melakukan vaksinasi terlebih dahulu. Jenis vaksin TBE yang beredar di pasaran memiliki merek dagang Enepur N dan FSME Immun CC.

17. Vaksin Pneumokokus

Vaksin Pneumokokus, gambar klikdokter.com

Jenis vaksin selanjutnya sangat dibutuhkan oleh manusia, karena pengidap pneumonia di dunia memiliki resiko kematian cukup tinggi. Penyakit pneumonia disebabkan oleh bakteri Streptococus pneumoniae.

Bila Bakteri S. pneumoniae memasuki tubuh, dapat menginfeksi saluran pernapasan mulai dari rongga hidung, daerah sinus, hingga dalam tenggorokan. Penyakit pneumokokus dapat bersifat invasif (menduduki jaringan tubuh normal) seperti bronkitis, rinitis, sinusitis akut, otitits bahkan menyebabkan meningitis.

Pakar kesehatan dari Amerika menganjurkan agar anak-anak mendapat vaksin PCV13 sebanyak empat kali, saat berusia 1-2 bulan, 4 bulan, 6bulan dan 12-23 bulan agar terhindar dari bakteri jahat ini. 

18. Vaksin Meningitis

Vaksin Meningitis, gambar healthgrades.com

Meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penyebab meningitis sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti infeksi oleh virus, bakteri, jamur parasit hingga disebabkan oleh non-infeksi seperti konsumsi obat-obatan tertentu dan dampak turunan dari penyebaran kanker.

Salah satu upaya untuk mencegah timbulnya meningitis yakni dengan vaksinasi sejak dini. Vaksin yang digunakan pun beragam tergolong dari jenis infeksi yang dihasilkan. Beberapa jenis vaksin meningitis yang telah dikenal di dunia yakni vaksin meningokokus A, C, W135 dan Y.Saat ini tersedia vaksin kuadrivalen yang menggabungkan keempat vaksin diatas, dengan nama vaksin ACW135Y, yang diperuntukan sebagai persyaratan visa dalam program ibadah haji.

19. Vaksin Tubercolosis

Vaksin Tubercolosis, gambar ctvnews.ca

Tubercolosis adalah penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan, khususnya paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis menyebar melalui udara ketika seorang pasien batuk atau bersin, dan jika tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meniggal dunia.

Ada dua jenis Tubercolosis (TB),  yakni TB aktif dimana penyakit ganas ini memiliki ciri batuk kronis dengan bercak darah sputum atau dahak, demam, berkeringat di malam hari dan berat badan turun drastis. Sedangkan TB laten yakni TB yang belum menunjukan ciri-ciri kronis diatas namun berpotensi ke aktif jika tidak diobati lebih lanjut.

Usaha untuk mencegah dan mengontrol TB yakni dengan cara vaksinasi sejak dini dan deteksi perawatan untuk kasus aktif. Sejak tahun 2011, satu-satunya vaksin TB yang tersedia dan direkomendasikan oleh WHO adalah BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Meski BCG efektif menekan penyebaran pada masa kanak-kanak, tetapi masih terdapat inkonsisten terhadap penyakit ini saat mereka dewasa.

20. Vaksin Typhoid

Vaksin Thyphoid, gambar mccourier.com

Typhoid atau penyakit tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhosa. Penyakit ini tergolong umum di dunia, dapat disebabkan oleh makanan dan minuman yang telah tercemar oleh bakteri ini.

Umumnya orang yang terinfeksi S.Typhosa menunjukan gejala sepeti demam flu biasa, namun bedanya demamnya naik turun, disertai menggigilnya tubuh, tubuh terasa lemah, sakit kepala, perut sakit, denyut jantung lemah bahkan beberapa kasus muncul penyebaran vlek merah muda seperti DB.

Untuk mencegahnya, menjaga lingkungan senantiasa bersih serta memiliki sanitasi yang baik adalah solusinya. Namun untuk jaga-jaga, jika berkunjung ke daerah endemik penyakit tifus, lakukanlah vaksinasi awal. Terdapat dua jenis vaksin tifus, yakni Ty21a (dijual dengan merek Vivotif) dan typhoid polysaccharide (dijual dengan merek Typhim oleh Sanofi).

21. Vaksin Yellow Fever

Vaksin Yellow Fever, gambar 800aspirin.com

Jenis vaksin demam yang telah melindungi ribuan nyawa manusia yakni vaksin yellow fever. Dinamakan demam kuning karena setelah fase inkubasi virus dari jenis Flaviviridae di tubuh lewat, fase beracunnya dimulai dengan rusaknya hati dimana kulit penderita menguning semua atau mengalami jaundis.

WHO memperikirakan sebelum ada program vaksinasi yellow fever, 30 ribu dari 200 ribu penduduk di Afrika meninggal setiap tahunnya, dan 90% infeksi yellow fever terjadi di benua ini. Untuk mencegahnya, setiap kita akan memasuki daerah endemik penyakit ini, diwajibkan melakukan jenis vaksin ini.

22. Vaksin Cholera

Jenis vaksin terakhir yang telah menyelamatkan banyak manusia yakni vaksin kolera. Kolera merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia, disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang buruk, juga disebabkan oleh memasak kerang-kerangan yang tidak benar.

Mirip dengan diare, namun penderita kolera tinja yang dihasilkan lebih berair dengan warna pucat seperti air cucian beras. Diare yang dialami bisa ringan, parah ataupun malah tanpa gejala sama sekali, namun jika diarenya parah, perlu segera ditangani karena menyebabkan dehidrasi yang berujung kematian.

Untungnya, saat ini telah ada vaksin kolera. Jenis vaksin ini 85% efektif menjaga orang dari wabah kolera saat pemvaksinan pertama selama enam bulan pertama. Namun keefektivannya berkurang hingga 50% setelah dua tahun berikutnya. Hal ini menunjukan vaksin kolera harus diberikan secara massal agar tercipta imunitas kelompok atau herd immunity.

Tambahan:

23. Vaksin Covid 19

Vaksin Covid 19, gambar the-scientist.com

Saat ini dunia masih dirundung covid 19. Namun secercah harapan mulai muncul dengan munculnya berbagai jenis vaksin covid 19 di berbagai negara. Untuk membuat vaksin yang benar-benar efektif tidaklah mudah dan memerlukan trial end error yang lama. Meski demikian, guna memutus penyebaran covid 19 dan urgensi untuk menghentikan pandemi global ini, beberapa perusahaan medis dunia telah meluncurkan beberapa jenis vaksin covid 19, diantaranya:

  • Vaksin Moderna, jenis vaksin covid 19 ini buatan Institut kesehatan nasional Amerika Serikat
  • Vaksin Pfizer, buatan perusahaan farmasi dari Amerika Serikat
  • Vaksin AstraZeneca, buatan perusahaan farmasi AstraZeneca yang dikembangkan bersama Oxford university
  • Vaksin CanSino Biological, jenis vaksin covid 19 ini buatan perusahaan Tiongkok
  • Vaksin Sputnik V Gamaleya, Jenis vaksin covid 19 yang dikembangkan oleh Institut riset Rusia
  • Vaksin Johnson & Johnson, buatan perusahaan Amerika serikat, J&J
  • Vaksin Novavax, jenis vaksin covid 19 asal perusahaan bioteknologi di AS
  • Vaksin Sinopharm, jenis vaksin covid 19 asal Tiongkok
  • Vaksin Covaxin Bharat Biotech, jenis vaksin covid 19 asal India
  • Vaksin Sinovac, jenis vaksin covid 19 asal Tiongkok, indonesia termasuk yang memesan jenis vaksin ini.

Sekilas tentang Herd Immunity

Seperti keadaan saat ini, jika seseorang divaksin covid 19, ia sangat mungkin terlindungi dari penyakit ini, namun tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin dalam waktu yang bersamaan.

Orang dengan kondisi kesehatan yang melemahkan sisitem kekebalan tubuh, seperti pengidap HIV, atau memiliki alergi parah terhadap beberapa komponen vaksin mungkin tidak dapat divaksin, namun orang-orang ini masih bisa dilindungi jika mereka tinggal di antara orang yang telah divaksin covid 19.

Alasannya, saat banyak orang divaksin dalam satu komunitas atau kawanan, patogen sulit menyebar kerena kebanyakan orang dihinggapinya telah kebal. Artinya, semakin banyak orang divaksi, semakin kecil kemungkinan penyakit covid 19 menyebar. Kasus ini disebut kekebalan kawanan atau herd immunity.

Apakah  boleh ibu hamil divaksin? Jawabannya boleh, untuk beberapa jenis vaksin seperti vaksin inflluenza, hepatitis B dan vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan tetanus)

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Vaksin

https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Vaksin

https://kesehatan.kontan.co.id/news/apa-itu-vaksin-dan-bagaimana-cara-kerjanya?page=all

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3617708/ini-10-jenis-vaksin-yang-dibutuhkan-untuk-orang-dewasa

https://www.who.int/teams/immunization-vaccines-and-biologicals/diseases

Tags: Tahu Gak Sih

Related Posts

Rare Earth Elements (REE), Elemen Penting Untuk Teknologi Dan Gaya Hidup Modern

Rare Earth Elements (REE), Elemen Penting Untuk Teknologi Dan Gaya Hidup Modern

by 4muda
April 20, 2021
0

Berkat kemajuan ilmu sains dan teknologi, manusia zaman sekarang memiliki gaya hidup lebih modern dibandingkan manusia yang hidup seratus tahun...

Huawei, Perusahaan Elektronik Raksasa Dari Tiongkok

Huawei, Perusahaan Elektronik Raksasa Dari Tiongkok

by 4muda
April 6, 2021
0

Salah satu merek elektronik yang akrab di telinga masyarakat Indonesia ialah Huawei. Perusahaan elektronik ini merupakan salah satu perancang, pengembang...

Jenis Sajadah dan Perkembangannya

Jenis Sajadah dan Perkembangannya

by 4muda
March 30, 2021
0

Salah satu syarat sah shalat yakni sucinya badan, pakaian serta tempat yang digunakan untuk shalat. Untuk itu biasanya seorang muslim...

Next Post
10+ Merek Mobil Listrik Terbaik Pada Tahun 2021

10+ Merek Mobil Listrik Terbaik Pada Tahun 2021

10+ Jenis Bubur Paling Enak Yang Ada Di Dunia

10+ Jenis Bubur Paling Enak Yang Ada Di Dunia

4muda.com

© 2019 4muda.com

Site Link

  • MIPA
  • Usaha
  • Digital
  • Aspirasi
  • Shop

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • MIPA
    • Fisika
    • Green
  • Usaha
    • Entrepreneur
  • Digital
  • Aspirasi
    • Life Smart
    • Sosok
    • Tahu Gak
    • Top 10

© 2019 4muda.com