Bagi masyarakat Indonesia, beras merupakan sumber karbohidrat utama. Bahkan masyarakat kita tercatat sebagai konsumen beras terbesar di dunia, rata-rata 150 kilogram beras per orang per tahun. Jenis beras yang dikonsumsi pun beragam, mulai dari beras putih, beras merah hingga beras ketan.
Berdasarkan data FAO (Organisasi Makanan dan Pertanian Dunia), Beras menempati urutan ketiga sebagai salah satu makanan pokok masyarakat dunia, setelah Sereal dan Gandum. Lebih jelasnya berikut data lengkapnya:

Untuk rinciannya bisa dilihat di: www. fao.org/worldfoodsituation/csdb/en
Beras diperoleh dari tanaman padi-padian (Oryza sativa), berupa bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari batang padi. Gabah yang telah dipanen, lalu diproses dengan cara ditumbuk dengan lesung (tradisional) atau digiling dengan mesin (modern) sehingga bagian luarnya (sekam) terlepas dari isinya, menyisakan bulir-bulir kecil atau beras. Secara biologi, satu bulir beras terdiri atas:

- Aleuron, yaitu lapisan terluar dari bulir beras. Lapisan ini sering kali terbuang dalam proses pemisahan kulit.
- Endosperma, yaitu bagian bulir yang mengandung sebagian besar pati dan protein beras.
- Embrio, yaitu bagian yang dapat dijadikan calon tanaman padi baru. Bagian ini disebut juga mata beras.
Bagian terbesar beras didominasi oleh pati (80-85 %) dan sisanya berupa protein (7%), Serat (1%), Lemak (0,6%), air, mineral dan vitamin. Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat, yaitu:
- Amilosa , pati dengan struktur kimia tidak bercabang
- Amilopektin, pati dengan struktur kimia bercabang dan yang memberi sifat lengket.
Perbandingan komposisi kedua golongan pati diatas sangat menentukan warna (transparan atau tidak), tekstur nasi (lengket, lunak, atau keras). Sehingga berdasarkan komposisi pati tersebut terdapat beberapa jenis beras, diantaranya:
- Beras Ketan, yaitu beras yang hampir didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lengket.
- Beras Pera, yaitu beras yang memiliki kandungan amilosa diatas 25%, sehingga tekstur nasi yang dihasilkan tidak lengket dan keras.
- Beras Pulen, yaitu beras yang memiliki kandungan amilosa dibawah 20% sehingga tekstur nasi yang dihasilkan sedikit lengket dan lunak.
Berdasarkan warna, jenis beras dapat dibedakan menjadi beras putih, merah, coklat, ungu, dan beras hitam. Warna beras yang berbeda-beda tersebut disebabkan oleh faktor genetik, khususnya yang mengatur warna aleuron, warna endospermia dan komposisi pati pada endospermia. Berikut penjelasan singkatnya:
- Beras putih, jika memiliki sedikit aleuron dengan kandungan amilosa-nya sekitar 20%.
- Beras merah, jika aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin. Antosianin yaitu pigmen alami pada tumbuhan.
- Beras coklat atau ungu, jika zat antosianinnya mengandung gen coklat atau ungu. Jenis beras ini tergolong langka.
- Beras hitam, jika aleuron dan endospermianya memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi.
Sebelum ada teknologi rekayasa genetika dan teknologi isotop nuklir untuk pangan, Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan, berbiji sekali dalam setahun. Namun sekarang tanaman padi dapat dipanen sebanyak tiga kali dalam setahun. Selain mempercepat masa panen, padinya pun tahan terhadap hama dan berasnya lebih pulen dan wangi.

Saat ini, terdapat ribuan jenis beras yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Dari sekian banyak varietas tersebut, terdapat beberapa jenis beras yang sengaja dibudidayakan karena keunggulannya, baik dari segi kepulenannya, warna dan wangi.
Jenis Beras Paling Populer yang Ada Di Dunia
1. Beras Koshihikari (Jepang)

Koshihikari merupakan jenis beras yang berasal dari negeri Jepang. Beras ini tergolong super, karena dipanen dan dijual pada tahun yang sama, sehingga orang Jepang menyebutnya juga dengan shinmai (beras baru).
Salah satu daerah penghasil koshihikari terbaik adalah Niigata. Sedangkan beras-beras yang dijual pada tahun yang berbeda dengan tahun panenenya, disebut komai (beras lama). Walaupun shimai dan komai sama-sama pulen, namun keduanya memiliki tekstur yang berbeda. Kelembutan shimai lebih tinggi dan lezat dibandingkan komai. Selain koshihikari, Jepang juga memiliki jenis beras super lainnya, yakni Pikamru.
Berkat budidaya padi yang intensif, Jepang berhasil menghasilkan varietas super premium (kinmemai) dari lima persilangan varietas super, seperti dari koshihikari dan pikamru, yang diklaim mengandung lebih banyak lipopolisakarida, yaitu endotoksin yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh 6 kali lebih banyak, harga beras kinmemai dibanderol sekitar 1,5 juta perkilogramnya.
2. Beras tempatan (Melayu)

Beras ini dapat ditemui dengan mudah di daerah selat malaka, mulai dari semenanjung malaysia, kepulauan Natuna, dan sebagian pulau sumatera. Beras ini memiliki cita rasa wangi, berwarna putih, berukuran kecil dengan kandungan kanji yang rendah. Saat di tanak, beras ini akan menghasilkan nasi pulen dan wangi. Beras ini sangat populer di Malaysia, Singapura dan Natuna.
3. Beras Jasmine (Thailand)

Jika di malaysia dikenal beras tempatan, di thailand terdapat beras jasmine atau beras melati. Beras ini ditemukan pertama kali oleh Sunthorn seehanern, seorang pejabat dinas pertanian provinsi Chachoengsao, Thailand pada tahun 1954. Setelah dimasak, beras ini akan menjadi butir-butir nasi yang cenderung lengket (walau tidak selengket beras dari Jepang).
Di negara asalnya beras ini disebut juga beras Khao hom mali, yang artinya beras beraroma harum seperti melati. Selain beraroma seperti melati, bentuk berasnya juga agak lonjong dengan rasa seperti kacang. Beras ini dipercaya memiliki manfaat mengurangi rasa sakit otot di dalam tubuh, karena kandungan asam amino yang tinggi dibanding beras lainnnya.
Pada tahun 2016, beras melati super thailand ini menjuarai kompetisi beras tahunan dunia. Selain di Thailand, beras ini juga dapat ditemui di Laos dan Selatan Vietnam, walaupun varietasnya bukan dominan. Terdapat dua tipe beras melati, yaitu white jasmine rice dan brown jasmine rice.
4. Beras Basmati (Asia selatan)

Basmati merupakan beras yang banyak dibudidayakan di daerah Asia selatan, khususnya India, Pakistan, dan Bangladesh. Tekstur beras ini lebih panjang dibandingkan beras lokal Indonesia dan tidak lengket. Satu cangkir beras basmati mengandung 20% serat jika dibandingkan beras lainnya.
Selain serat, jenis beras ini juga mengandung indeks glisemia cukup rendah (antara 56-69) jauh dibandingkan beras putih biasa (89). Hal itu menjadikan basmati sangat aman jika dikonsumsi oleh penderita kencing manis (diabetes).
Nama basmati sendiri berasal dari bahasa Hindi/Urdu yang artinya harum. Basmati dipercaya telah ada di semenanjung India berabad-abad lamanya. Basmati diperkenalkan ke Timur tengah oleh pedang Hindi saat jalur sutra dulu masih aktif. Saat ini, India, Pakistan dan Bangladesh adalah penanam dan pengekspor terbesar jenis beras ini.
5. Beras Arborio (Italia)

Jika anda pernah makan risotto (nasi campur khas italia), pastinya tahu benar dengan bahan utamanya, yaitu beras arborio. Beras arborio tumbuh subur di daratan Italia, memiliki bentuk seperti beras lokal namun kadar amilopektin-nya lebih tinggi. Nama arborio sendiri berasal dari daerah pertama penghasil beras ini, yakni wilayah kota Arborio, tepatnya di lembah Po (Doron, Italia utara).
Selain di Doron, beras arborio juga dibudidayakan di Arkansas, California dan Missouri, Amerika serikat. Ketika ditanak, akan dihasilkan butir-butir nasi yang tidak mudah hancur, namun lembut dan kenyal saat dikunyah, sehingga nasi arborio sangat cocok dikombinasikan dengan kuah kental kaya rempah-rempah seperti menu risotto. Arborio juga dapat diolah menjadi pudding nasi.
6. Beras Calrose (Amerika)

Sejarahnya, pada tahun 1948 para petani asal California melakukan penelitian tentang pemulian beras hingga pada tahun 1970 ditemukan varietas beras yang menyerupai beras asal jepang serta harum seperti bunga mawar (rose), beras ini diberi nama calrose (california rose).
Selain tumbuh di tempat asalnya, padi calrose juga tumbuh subur di Hawai, Guam dan Australia. Beras calrose memiliki bentuk bulir sedang bulat dan jika ditanak, nasi calrose memiliki beraroma seperti mawar dan bertekstur agak lengket. Beras ini juga mengandung vitamin serta mineral penting seperti tiamin, niacin dan magnesium.
7. Beras Liar (semua negara)

Beras liar merupakan varietas asli dari beras yang belum mengalami pemulian buatan, artinya persilangan padi beras liar tumbuh secara alami. Biasanya beras liar tumbuh pada tanah yang cukup air atau di rawa-rawa dengan air dangkal, beriklim panas cukup serta memiliki masa panen satu tahun sekali, sehingga kandungan gizi yang terkandung didalam bulir-bulir berasnya terbilang tinggi.
Kandungan gizi beras ini diantaranya karbohidrat, asam amino tinggi dan protein utuh. Selain itu, zat antioksidan yang terkandung di dalamnya cukup tinggi sehingga sangat bagus untuk memelihara kesehatan dan fungsi tubuh. Beberapa negara yang memproduksi beras ini diantaranya kanada, cina dan negara amerika latin.
Jenis Beras Paling Populer yang Ada Di Indonesia
1. Beras Setra Ramos (IR 64)

Setra ramos adalah beras yang banyak ditemui di pasaran, disukai mayoritas ibu-ibu rumah tangga karena harganya yang cukup terjangkau. Meski bukan beras premium, setra ramos setelah ditanak mempunyai cita rasa pulen. IR 64 memiliki ciri fisik bulir panjang hingga lonjong namun tidak bulat. Lalu beras ini juga tidak mengeluarkan wangi.
Perlu diketahui, beras setra ramos jika terlalu lama disimpan ditempat penyimpan, maka akan mengurangi kualitas beras, nasi yang dihasilkan akan berubah menjadi pera (tidak pulen lagi). Juga sering kali ada pedagang nakal yang menambahkan zat pemutih, pelicin dan pewangi pada beras ini agar terlihat seperti pandan wangi.
2. Pandan wangi

Jenis beras ini memiliki tekstur pulen dengan rasa wangi pandan, sehingga dapat menggungah selera makan. Beras ini termasuk varietas unggul dalam negeri. Bentuk beras pandan wangi tidak panjang tetapi sedikit bulat. Tidak semua wilayah Indonesia dapat menghasilkan beras pandan wangi.
Sampai saat ini, beras pandan wangi asli hanya dapat ditanam di daerah Cianjur, Cisalak, Cibeber, Jawa Barat . Menurut peneliti dari kementrian pertanian RI, Prof Djoko, aroma wangi yang dihasilkan beras ini ditentukan oleh dua komponen yaitu tanah dan air tempat tumbuh padi tersebut.
3. Rojo Lele

Rojolele merupakan jenis beras asal jawa tengah. Bentuknya cenderung bulat dan ada sedikit bagian yang berwarna putih susu. Walaupun berteksur bulat menyerupai pandan wangi, namun saat ditanak beras rojolele tidak mengeluarkan aroma wangi. Rojolele digemari karena kepulenannya.
4. Pulut

Pulut adalah varietas beras unggul selanjutnya yang dimiliki Indonesia. Karakteristik beras ini terlihat seperti beras ketan putih, berwarna putih dan lengket usai di tanak. Beras ini berasal dari daerah Makasar, Sulawesi selatan. Orang bugis sana sering menggunakan pulut untuk membuat sangkolo (makanan khas orang makasar).
Selain di makasar, beras ini juga dapat ditemui di Laos, Thailand, Kamboja, dan Malaysia. Warna seperti susu menunjukan bahwa kandungan kanji pada pulut terbilang tinggi, namun kandungan amilosanya terbilang rendah, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh semua kalangan.
5. Mentik Susu/wangi

Jenis beras ini mirip pandan wangi, memiliki bulir-bulir pipih, kecil, lonjong dan warnanya putih susu serta wangi. Mentik susu mengandung glukosa, karbohidrat dan protein yang mudah terurai, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan penderita darah tinggi.
6. Beras solok

Sesuai namanya, jenis beras ini berasal dari daerah Solok, Sumatera barat. Beras ini sangat populer di daerah asalnya karena lezat. Varietas supernya adalah anak daro. Buliran anak daro terlihat mungil, putih bersih dan wangi. Setelah ditanak, nasi pulen dan tidak mudah hancur.
7. Batang lembang

Bisa dikatakan batang lembang adalah beras jepang versi Indonesia. Beras ini memiliki bulir-bulir panjang, berwarna putih jernih dan nasi yang dihasilkan super pulen.
8. IR 42

Selain IR 64, di pasaran juga ditemui beras IR 42, merupakan jenis beras yang memiliki bulir-bulir lebih kecil dari setra ramos. Beras ini jika ditanak tidak sepulen IR 64, hanya saja IR 42 tidak mudah hancur dan tidak cepat basi, sehingga sangat cocok untuk dibuat nasi goreng, lontong, ketupat dan nasi uduk.
Demikianlah beberapa jenis beras populer yang ada di Indonesia dan Dunia, semoga informasi kali ini menambah khazanah wawasan kita semua.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Beras
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_rice_varieties
https://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_rice
https://en.wikipedia.org/wiki/Basmati
https://en.wikipedia.org/wiki/Arborio_rice
https://en.wikipedia.org/wiki/Calrose_rice
www.fao.org/worldfoodsituation/csdb/en/
https://www.liputan6.com/health/read/2130378/ini-penyebab-beras-pandan-wangi-beraroma-harum