Salah satu merek elektronik yang akrab di telinga masyarakat Indonesia ialah Huawei. Perusahaan elektronik ini merupakan salah satu perancang, pengembang dan penjual peralatan teknologi, informasi dan komunikasi terkemuka di dunia. Salah satunya ialah memproduksi Smartphone.
Selain smartphone, Huawei juga memproduksi komputer tablet, modem, smart TV, suku cadang peralatan komunikasi dan jaringannya. Mereka juga menjual jasa konsultasi dan pemeliharaan. Dan yang terbaru, Huawei juga akan meluncurkan sistem operasi milik mereka bernama Harmony.
Kisah Pilu Dibalik Suksesnya Huawei
Kesuksesan merek Huawei di pasaran Internasional saat ini mungkin tidak dibayangkan oleh pendiri Huawei sendiri, Ren Zhengfei. Saat ia mendirikan perusahaan elektronik ini pada 1987, ia hanya bermodalkan uang 21 ribu yuan atau sekitar 42 jutaan. Dan perusahaannya pun menyewa apartemen kecil di kawasan Shenzehen.
Untuk membangun perusahaan teknologi dengan modal segitu sangat tidak mungkin, maka Ren pun mencoba meminjam modal dari beberpa koleganya, namun itu pun tidak lama, mereka menarik kembali pinjaman karena dirasa perusahaan elektronik yang diciptakan Ren kurang menjanjikan.
Disebut kurang menjanjikan, karena pada awalnya Huawei hanya bisnis rumahan yang kerjanya hanya menjual kembali produk dari perusahaan lain. Istilahnya reseller, Huawai kala itu dipercaya menjadi tangan kedua dari produk saklar jaringan telepon asal Hongkong. Bisnis ini dipilih Ren karena Tiongkok saat itu sedang memodernisasi infrastruktur telekomunikasinya.
Selama 3 tahun, dikala penjualan perusahaan elektronik ini stabil, secara sepihak, sang pemasok justru hengkang dan meninggalkan Ren. Hal tersebut tentunya membuat Ren merasa frustasi. Apalagi ia tidak ingin perusahaan yang ia bangun mati begitu saja, maka dengan modal yang tersisa, Ren pun bersama sahabat karibnya Lyu Ke, memproduksi perangkat elektronik yang diinginkan konsumen, dan hasilnya pada 1990, Huawei pun berhasil memproduksi alat elektronik pertamanya.

Kerja keras Ren dan Lyu pun berbuah manis, perlahan namun pasti, Huawei mulai menarik minat pembeli, hingga mereka berhasil mendapatkan pemasukan besar, hingga tahun 1995 perusahaan elektronik ini memperoleh pendapatan penjualan sekitar US$220 ribu dollar atau sekitar Rp. 3 miliar. Nominal ini terbilang besar pada saat itu.
Pada tahun berikutnya, bersaing dengan perusahaan sejenis di dalam negeri, Huawei berhasil menyabet sebagai Juara Nasional, sebagai perusahaan teknologi yang diakui. Artinya, pemerintah Tiongkok saat itu menutup pasar terhadap kompetisi asing, dan lebih menyukai produk lokal dari perusahaan elektronik tersebut.
Perekonomian Tiongkok yang tumbuh dengan rata-rata 10% per tahun memberikan keuntungan yang besar pada Huawei pada tahun-tahun setelahnya. Tidak puas dengan pasar dalam negeri, Ren pun membawa perusahaan elektronik ini go internasional pada 2000, dan angka penjualan pun meningkat pesat.
Dari sisi pendapatan, sepuluh tahun lalu yang hanya berkisar ratusan ribu dollar, pada tahun 2002, perusahaan ini membukukan keuntungan sebesar US$552 juta atau Rp 7 triliun. Dan puncaknya, pada 2005, kontrak pasar internasionalnya melampaui bisnis domestik mereka untuk pertama kali.
Salah satu kunci suksesnya perusahaan elektronik ini yakni pendirinya tidak merasa sayang sebagian besar keuntungan perusahaan dialokasikan untuk keperluan riset dan pengembangan (R&D) berkelanjutan setiap tahunnya. Huawei menghabiskan US$20 miliar atau sekitar Rp 283 triliun untuk hal tersebut.
Ren pernah bercerita pada sebuah media terkenal, di masa-masa awal berdirinya Huawei, bagaimana Ren memasak untuk karyawannya (ia memang suka memasak). Tiba-tiba ia keluar dari daput dan mengumumkan ke seantero ruangan kantor: :Huawei akan menjadi tiga pemain teratas dalam pasar komunikasi global dua puluh tahun dari sekarang!”.
Dan perkataan sekaligus motivasi Ren kepada seluruh karyawannya itu, terjadi saat ini, mungkin terlampaui. Yang tadinya hanya sebuah perusahaan reseller, kini Huawei adalah salah satu perusahaan elektronik perangkat jaringan telekomunikasi dan gadget terbesar di dunia, sejajar dengan Samsung dan Apple.
Tuduhan Amerika Terhadap Huawei
Pada 2020 silam, Perusahaan yang dibangun oleh Ren Zhengfei ini telah terseret ke dalam perang dagang AS-Tiongkok dan diduga menimbulkan risiko keamanan nasional Amerika, karena Huawei memiliki hubungan dekat dengan Partai Komunis yang berkuasa dan PLA. PLA sendiri adalah tentara pembebasan rakyat China, dimana sebelum mendirikan Huawei, Ren adalah mantan perwira PLA.
Hubungan Ren dan Partai Komunis di Tiongkok telah memunculkan berbagai kecurigaan bahwa perusahaan tersebut berutang budi pada pemangku kekuasaan politik disana atas keberhasilan mereka. Amerika Serikat menuduh perusahaan elektronik ini sebagai alat pemerintah Tiongkok.
Menanggapi berbagai tuduhan yang dilancarkan Amerika, Ren dan direktur senior Huawei lainnya telah dengan tegas membantah tuduhan itu. “Tolong jangan mengaggap kesuksesan Huawei saat ini karena kami memiliki hubungan khusus.” Tutur Ren. Bahkan badan usaha milik negara disana 100% gagal, Apakah hubungan khusus bisa menjamin kesuksesan? Pungkas Ren. Kesuksesan Huwei sebagian besar berkat kerja keras kami” Ren menambahkan.
Pencapaian dan Prestasi Huawei
Pada awal 2010, sekitar 80% dari 50 perusahaan telekomunikasi teratas dunia telah bekerja sama dengan Huawei, mitra teratas nya diantaranya: Bell Canada, BT Group, Clearwire, Cox Communications, Globe Telecom, Motorola, Orange, PLDT, Portugal Telecom, Google, T-Mobile, TalkTalk, Vodafone.
Perusahaan elektronik ini telah menjual produk dan layanannya di lebih dari 170 negara. Pada tahun 2012, mereka melampaui Ericson sebagai produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia. Dan sebelum pandemi, pada 2018, Huawei menggeser Apple sebagai produsen smartphone terbesar kedua di dunia, di belakang Samsung Electronics. Ponsel yang terjual sebanyak 200 juta unit.
Sejak 2016, perusahaan kamera Jerman, Leica, telah menjalin kemitraan dengan Huawei dan Kamera Leica akan direkayasa bersama smartphone Huawei, termasuk Seri P dan Mate.
Memasuki 2019, Perusahaan elektronik Tiongkok ini juga berkolaborasi dengan perusahaan kacamata Gentle monster dan merilis smarglasses, juga pada tahun yang sama Huawei bermitra dengan Devialet meluncurkan speaker baru yang dirancang khusus, sound X.
Dari segi penjualan, pada bulan Juli 2020, Huawei melampaui Samsung dan Apple sebagai merek smartphone yang banyak dikirim di dunia untuk pertama kalinya, hal itu dikarenakan terjadinya penurunan penjualan di seluruh dunia akibat pandemi Covid 19, namun ponsel pintar milik Huawei laku keras.
Secara garis besar, ada empat segmen bisnis utama Huawei:
- Carrier Network Business Group, menyediakan jaringan nirkabel, jaringan tetap, layanan global, perangkat lunak operator, jaringan inti dan solusi energi jaringan yang digunakan oleh operator komunikasi.
- Consumer Business Group, inti dari group ini adalah “1 + 8 + N”, dimana 1 mewakili telepon seluler, dan 8 mewakili tablet, PC, perangkat VR, perangkat yang dapat dikenakan, audio pintar, TV pintar, speaker pintar dan unit kepala, serta N mewakili perangkat internet of Things (IoT) untuk semua perangkat mereka.
- Cloud & AI Business Group, tentang server, produk penyimpanan dan layanan cloud Huawei.
- Enterprise Business Group, tim penjualan (sales) industri Huawei.
Berikut Produk Teknologi Yang Diproduksi Huawei
1. Jaringan Telekomunikasi

Di negara asalnya, Huawei dikenal sebagai perusahaan elektronik penyedia jaringan infrastruktur seluler, akses broadband, serta router dan sakelar penyedia layanan (SPRS), pengembang Internet Protocol Multimedia Subsystems (IMS) generasi mendatang, jaringan optik pasif (PON) dan jaringan optik generasi berikutnya (NG PON).
2. Smartphone

Di luar negeri, seperti Indonesia, kita mengenal Huawei dari jajaran smartphone yang mereka jual, seperti seri P30, Mate 20, P20 Pro, Nova 3i, dan Y9 2018. Semua ponsel pintar tersebut memiliki fitur-fitur modern seperti kebanyakan smartphone lainnya, namun dengan harga yang kompetetif.
3. Tablet

Tablet merupakan komputer portable lengkap dimana seluruh layarnya bertipe touch screen. Ciri utama lainnya adalah piranti masukan biasanya menggunakan stilus, pena digital atau ujung jari, alih-alih menggunakan keyboard atau tetikus. Huawei sendiri memiliki MatePad Pro, merupakan tablet andalan mereka yang menguasai pasar tablet di Tiongkok dan nomor dua secara global pada Q4 2019.
4. Laptop

Pada tahun 2016, perusahaan elektronik ini mencoba memasuki pasar laptop dengan merilis seri MateBook-nya. Mereka terus merilis model laptop melalui seri ini hingga tahun 2020. Model terbaru mereka adalah MateBook X Pro dan Matebook 13 2020.
5. Devices

Selain penghasil gadget murmer dengan kualitas premium, huawei juga dikenal sebagai penghasil berbagai perangkat pendukung mobile lainnya, seperti modem USB, modem nirkabel, router nirkabel, gateaway nirkabel, kotak set-top, hanset seluler dan peralatan elektronik lainnya.
6. Wearable

Salah satu gadget Huawei yang bermanfaat dalam keseharian anda adalah smart watch. Jam pinter mereka diluncurkan pertama kali pada 2015 silam di Internationale Funkausstellung Berlin. Sedangka jam tangan pintar terbaru bermerk Huawei Watch GT 2e, diluncurkan pertama kali pada 2020 lalu di India.
Jam pintar huawei telah memiliki semua fitur smart watch seperti pantauan oksigen tubuh, pantauan tingkat stress, pantauan detak jantung dan pernapasan sampai memberikan skor pada kualitas tidur anda. Fitur tambahan lainnya dari GT 2e yakni dapat menyimpan dan memutar ratusan lagu kesayangan anda.
7. VR

Dunia Virtual Reality (VR) sedang perkembang beberapa tahun belakangan ini, dan huawei pun tidak tinggal diam, beberapa hardware pendukung seperti VR headset dan VR Glasses pun diproduksi oleh perusahaan elektronik ini sejak 2016 silam.
Salah satu produk VR yang teranyar yakni VR Glass 6DOF. Alat berbentuk kacatamata besar ini dapat digunakan untuk gaming atau nonton Film, dengan lebih lancar, bebas da nakuras yang lebih tinggi dari model sebelumnya. VR Glass 6DOF akan mulai dijual secara umum pada bulan ini.
8. Smart TV

Salah satu inovasi TV modern saat ini yakni terintegrasi dengan internet, sehingga memungkinkan penggunanya untuk streaming video, musik, browsing internet dan melihat berbagai saluran dan berita terbaru secara digital maupun melalui saluran tradisional. Meski demikian, Smart TV berbeda dengan TV Internet, IPTV maupun TV Streaming.
Salah satu smart TV keluaran terbaru Huawei yakni bernama Vision X65. Sesuai namanya, TV pintar ini menggunakan panel berteknologi OLED 65 inci dengan dukungan refresh rate 120 Hz, kamera wide-anagle 24 MP dengan teknologi air gesture, sehingga penggunanya dapat mengontrol televisi hanya dengan menggunakan gerakan tangan.
Selain itu, smart TV ini juga ditenagai oleh chipset Honghu 898 yang dilengkapi dengan RAM 6 GB dan memory internal 128 GB, dan terintegrasi dengan Harmony OS. Di negeri asalnya, smart TV ini telah dijual resmi dengan harga 25 ribu yuan atau sekitar Rp 56,2 juta.
9. Harmony

Salah satu jawaban Huawei terhadap pemblokiran sistem Android untuk semua ponsel pintar mereka, yakni dengan diluncurkannya Harmony OS. Harmony merupakan sistem operasi pengganti Android, berbasis mikrokernel gratis untuk berbagai jenis perangkat keras, dengan komunikasi antar proses yang lebih cepat daripada QNX atau mikrokernel “Fuchsia” Google.
Perusahaan elektronik ini memaparkan, sistem operasi Harmony bersifat applicable, artinya dirancang untuk semua jenis perangkat mulai dari smartphone, speaker, jam tangan pintar, komputer hingga sistem dalam kendaraan. Menurut pihak Huwei, Harmony sangat berbeda dengan android dan IOS, karena kemampuannya beradaptasi di berbagai jenis perangkat.
Untuk memikat lebih banyak aplikasi ke dalam ekosistemnya, Huawei mengumukan bahwa versi beta dari sistem operasi generasi kedua, HarmonyOS 2.0 untuk pengembang seluler akan diluncurkan pada akhir tahun ini dan mulai digunakan di perangkat ponsel Huawei di tahun ini.
10. Teknologi 5G

Jika ada yang bertanya siapakah penemu jaringan 5G yang pada tahun ini akan diterapkan di 13 kota di Indonesia? Tentunya penemunya bukan dari Indonesia, namun ia berasal dari Jerman bernama Michael Lemke, ia juga seorang ahli teknologi senior dari Huawei.
Untuk mewujudkan teknologi 5G ini, Lemke melakukan penelitian di Dresden University of Technology sejak 2016 silam. Di Universtitas ini terdapat laboratorium khusus yang dinamakan 5G Lab Germany, disana dengan bantuan 22 profesor dan 600 karyawan dari penyedia internet seperti Vodafone, Nokia, Ericcson dan Bosch, mereka mewujudkan jaringan masa depan tersebut.
Status sebagai karyawan Huawei dimanfaatkan perusahaan elektronik raksasa ini sebagai pelopor teknologi 5G. Menurut pendiri Huawei, tujuan utama dari jaringan 5G adalah untuk menghubungkan bisnis yang memerlukan kecepatan akses data seperti industri penerbangan, pelabuhan, pertambangan, produksi manufaktur, otomotif dan industri lainnya yang memerlukan jaringan 5G.
Referensi: