Sepatu olahraga mulai dari sepatu lari hingga tenis ternyata memiliki cirinya masing-masing dan harus dipilih dengan tepat agar tidak menyebabkan cedera ringan atau berat. Sesuai dengan berat atau ringannya tekanan atau frekuensi suatu olahraga, maka pembuatan sepatunya pun disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang akan dihadapi.
Sepatu olahraga atau yang umumnya disebut sneaker, didesain utamanya untuk olahraga atau bentuk latihan fisik lainnya. Biasanya sneaker juga digunakan untuk kegiatan sehari-hari yang kasual atau santai. Ciri sneaker antara lain memiliki sol yang fleksibel terbuat dari karet atau bahan sintetis, dan bagian atasnya terbuat dari kulit atau bahan sintetis.
Sebutan sneaker pertama kali muncul sekitar tahun 1887, ketika Boston Journal membuat referensi sneaker sebagai nama yang diberikan anak-anak lelaki pada sepatu tenis. Sebenarnya, pada awalnya nama sneaker mengacu kepada betapa tenangnya sol yang terbuat dari karet ketika menyentuh lantai sehingga seseorang yang memakainya dapat “sneak up” atau menyelinap sementara seseorang yang menggunakan sepatu biasa tidak dapat melakukannya karena sol sepatunya keras dan berisik.
Sepatu olahraga juga sempat memperoleh sebutan “plimsoll” pada tahun 1870an berdasarkan buku karya Nicholette Jones yang berjudul “The Plimsoll Sensation”. Plimsoll dipakai secara luas oleh orang-orang yang sedang melakukan perjalanan atau olahragawan ketika bermain tenis dan kroket (bola kayu) karena kenyamanannya dan meningkat dengan tajam pada abad ke-20.
Meskipun sneaker atau sepatu olahraga memiliki bentuk yang terlihat hampir sama, ternyata sepatu jenis ini telah dibuat sesuai dengan jenis olahraganya karena kebutuhan dan ketentuan untuk setiap olahraga berbeda. Para pengguna disarankan untuk tidak menggunakan sepatu seperti sepatu sepakbola atau tenis yang telah didesain secara spesifik, untuk digunakan dalam olahraga yang berbeda seperti skateboard atau berperahu.
Berperahu membutuhkan sepatu yang tahan air, sementara skateboard membutuhkan sepatu yang dapat bertahan di lantai licin. Petenis membutuhkan sepatu yang mendukung pergelangan kaki dan memiliki bantalan yang tentunya berbeda dengan kebutuhan pemain sepakbola.
Berikut adalah 10 jenis sepatu olahraga yang didesain sesuai dengan kebutuhannya.
1. Running/Training Shoes (Sepatu Lari)

Sepatu ini ideal untuk berlari dan olahraga setiap hari namun bisa jadi terlalu rumit untuk perlombaan yang pendek. Sepatu olahraga jenis ini biasanya empuk dan nyaman untuk membantu menyerap guncangan, ringan, memiliki kassa di bagian atasnya untuk menjaga berat badan ketika turun dan mendinginkan kaki, dan memiliki tingkat yang berbeda sesuai dengan gaya berlari.
Sepatu lari untuk perlombaan, track shoes, berbeda dengan running shoes. Track shoes memiliki dua tipe yaitu racing flats atau simply flats, dan racing spikes. Racing flats merupakan versi ramping dari running shoes umumnya. Ia memiliki setengah bantalan yang biasanya ada pada running shoes dan didesain untuk membebani sekecil mungkin. Sepatu ini cocok untuk berlari cepat dalam jarak yang jauh sekitar 5 km ke atas.
Sementara itu, racing spikes merupakan sepatu yang sangat ringan dengan tanpa dukungan dan memiliki fitur paku metal yang tertanam ke dalam sol. Sepatu ini didesain untuk lari cepat di trek dan lomba cross-country.
2. Football Boots (Sepatu Sepakbola)

Sepatu ini didesain untuk membantu para pemain sepakbola berbelok, mengubah tujuan atau arah, mengoper dan menendang. Bagian luar solnya bermanik-manik atau berpaku, memiliki bantalan kecil, dan biasanya tidak memiliki lengkungan untuk mengontrol pergerakan kaki. Sepatu sepakbola memiliki dua tipe yaitu untuk di lapangan keras dan lapangan lembut.
3. Sepatu Futsal

Merupakan kombinasi antara sepatu sepakbola dan sepatu olahraga raket dalam ruangan. Model upper atau atasannya mirip sepatu sepakbola, sementara solnya mirip dengan sepatu badminton atau voli.
4. Sepatu Tenis atau Olahraga dengan Raket

Sepatu olahraga jenis ini memiliki penopang setengah kaki namun fleksibel untuk pergerakan melebar ke samping, cengkeraman untuk pergerakan multi tujuan, dan pendukung untuk mata kaki karena kebutuhan melebar ke samping. Sepatu ini berprofil rendah agar kontaknya baik dengan permukaan lapangan, bagian depan dan belakang memiliki bantalan, cengkeraman pada sol yang tepat untuk permukaan lapangan yang berbeda-beda, dan karet yang tahan lama.
Bagi olahraga raket dalam ruangan seperti squash dan badminton, terdapat bantalan karet pada solnya, lebih ringan, dan memiliki atasan yang lebih tebal daripada sepatu tenis biasa.
5. Sepatu Basket

Olahraga basket terdiri dari pergerakan seperti berlari, melompat, dan berganti arah dengan tiba-tiba atau sangat cepat. Oleh sebab itu, maka sepatu basket pun diciptakan dengan tujuan menghindari cedera otot dan pergelangan kaki. Sepatu ini memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, berbahan lebih berat daripada sepatu lari, bentuknya kaku agar tidak selip, serta memiliki sol yang lebih keras dan lebih lebar. Beberapa sepatu bahkan dilengkapi pivot point untuk memudahkan ketika berputar.
6. Sepatu Voli

Sepatu olahraga yang didesain khusus untuk olahraga bola voli ini memiliki ciri sol karetnya yang dapat memberikan cengkeraman kuat lebih dari sepatu lari biasa. Sepatu voli didesain untuk pergerakan sisi ke sisi yang memungkinkan seorang pemain untuk bereaksi lebih cepat. Di bagian depan sepatu biasanya terdapat lapisan yang membantu untuk menyerap guncangan ketika meloncat dan mendarat.
7. Climbing Shoes

Merupakan sepatu yang khusus didesain untuk memanjat dinding batu. Sepatu jenis ini bentuknya sangat pas di kaki dan biasanya memiliki upper atau atasan terbuat dari kulit dan bahan lain seperti kain atau kulit sintetis. Solnya yang terbuat dari karet didesain khusus untuk memanjat tebing atau dinding batu.
8. Sepatu Hiking

Hiking (walking) shoes didesain untuk melindungi kaki dan pergelangan kaki selama kegiatan berjalan di luar ruangan seperti hiking. Kualitas dan keawetannya dapat membantu memastikan para pendaki mampu untuk berjalan jauh tanpa cedera. Sepatu ini didesain untuk membuat nyaman kaki meskipun melewati medan yang cukup jauh. Sebagian besar hiking boots juga didesain untuk kegiatan luar ruangan lainnya seperti backpacking, climbing, mountaineering, dan hunting (berburu).
9. Sepatu Golf

Para pemain golf biasanya memakai sepatu khusus yang dengan paku tertancap di solnya. Paku tersebut dapat terbuat dari metal atau plastik yang didesain untuk meningkatkan cengkeraman yang membantu para pemain tetap seimbang selama mengayun di lapangan dalam keadaan kering maupun basah. Untuk menghindari jejak jarum di lapangan, penggunaan metal pada akhirnya dilarang dan hanya “soft spike” atau paku yang terbuat dari plastiklah yang diijinkan.
Paku pada sebagian besar sepatu golf dapat dilepas. Paku tersebut menempel di sepatu dalam dua cara yaitu dengan sekerup atau kunci puntir. Paku tersebut juga memiliki dua ukuran yaitu besar dan kecil, serta menggunakan dua sistem penguncian yaitu Q-LOK dan Tri-LOK.
10. Sepatu Fitness atau Yoga

Merupakan sepatu olahraga yang diklaim paling ringan diantara sepatu-sepatu olahraga lain. dibuat lebih ringan karena olahraga ini tidak membutuhkan banyak gerakan namun cenderung untuk fokus pada pembentukan dan pelenturan otot. Outsole atau solnya lebih lunak dan lentur agar dapat seimbang menopang tubuh ketika melakukan gerakan yang rumit atau ketika mengangkat beban.
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Sneakers
http://www.selfgrowth.com/articles/kinds-of-sports-shoes
http://www.sporting-feet.com/content/how-choose-sports-shoe
http://www.livestrong.com/article/66453-differences-between-track-running-shoes/
http://www.allvolleyball.com/volleyball-shoes-faq