4muda.com
  • Home
  • MIPA
    • Fisika
    • Green
  • Usaha
    • Entrepreneur
  • Digital
  • Aspirasi
    • Life Smart
    • Sosok
    • Tahu Gak
    • Top 10
No Result
View All Result
SHOP
4muda.com
  • Home
  • MIPA
    • Fisika
    • Green
  • Usaha
    • Entrepreneur
  • Digital
  • Aspirasi
    • Life Smart
    • Sosok
    • Tahu Gak
    • Top 10
No Result
View All Result
4muda.com
No Result
View All Result
Home MIPA Fisika

Tiga Tokoh Pelopor Dibalik Pembuatan Roket

by 4muda
August 1, 2016
in Fisika
0
Tiga Tokoh Pelopor Dibalik Pembuatan Roket

BRISAT, Satelit BRI, Indonesia, gambar: www.arianespace.com

12
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp
Gomuda - Sweater Rajut Pria

Dalam pemberitaan beberapa minggu yang lalu, salah satu perusahaan bank di Indonesia meluncurkan satelit, dimana perancang-nya merupakan orang Indonesia. Namun sayangnya peluncuran satelit tersebut dilakukan di luar negeri. Mengapa? Alasannya Indonesia belum mempunyai landasan pelontar plus roket yang bisa membawa satelit ke luar bumi.

Apa itu roket? Roket merupakan wahana untuk melontarkan benda dari permukaan bumi menuju luar angkasa, Untuk melontarkan sebuah benda diperlukan roket yang mampu melawan gravitasi bumi. Nah, mungkin terbesit siapa sajakah para pioneer perancang roket hingga seperti ada sekarang. Berikut ulasan lengkapnya.

Ilmu keruangangkasaan sendiri mulai menunjukan arah setelah Galileo Galilei memperkenalkan teleskop pertama di dunia pada 1608. Kemampuan lensa menjangkau benda-benda langit makin menumbuhkembangkan minat sejumlah ilmuan untuk mengetahui benda benda luar angkasa lebih dalam. Kemudian, manusia pun tak hanya ingin melihat dari kejauhan, tapi juga ingin mengunjunginya. Setelah bulan berhasil dikunjungi, manusia selanjutnya ingin mengunjungi Mars planet yang digadang mirip Bumi.

Tokoh Pelopor terciptanya Satelit: Goddard, Oberth, Braun, gambar: en.wikipedia.org
Tokoh Pelopor terciptanya Satelit: Goddard, Oberth, Braun, gambar: en.wikipedia.org

Upaya ke arah itu tak lepas dari kepeloporan orang-orang seperti Robbert H. Goddard, Hermann Oberth, dan Wernher von Broun. Ketiga ilmuan inilah yang menciptakan wahana pelontar ke luar orbit Bumi. Entah ada pengaruhnya atau tidak, mereka adalah penggemar novel fiksi ilmiah macam From Earth to the Moon karya Jules Verne (1865) dan The War of the Worlds karya HG Wells (1898).

1. Robert H. Goddard

Era penjelajahan ruang angkasa dimulai dengan upaya Robert H. Goddard memperkenalkan roket mungil untuk uji statis di Worcester Polytechnic Institute pada tahun 1908. Roket ini dari jenis roket berbahan bakar padat. Obsesinya menciptakan roket, diungkapkannya begitu berkobar setelah pada umur belasan tahun ia menuntaskan mambaca novel The War of the Worlds.

Goddard, gambar: www.nasa.gov
Goddard, gambar: www.nasa.gov

Konsep-konsepnya makin terarah ketika empat tahun kemudian, Goddard berhasil memaparkan secara detil persamaan matematik tentang roket berkekuatan seperti apa yang bisa melontarkan wahana ke luar Bumi. Ia begitu serius, terutama setelah pada 1912, pihak Otoritas Pattent AS memberinya pengakuan terhadap desain roket bertingkat berbahan bakar cair karyanya.

Goddard dan tim dalam pembuatan roket, gambar: www.nationalmuseum.af.mil
Goddard dan tim dalam pembuatan roket, gambar: www.nationalmuseum.af.mil

Melihat keinginannya yang begitu menggebu-gebu, Institusi Smithsonian kemudian memberinya dana untuk melakukan riset lebih jauh mengenai roket. Dan, namanya tiba-tiba saja mendunia setelah makalahnya yang berjudul ‘A Method of Reaching Extreme Altitude’ diterbitkan dalam sebuah jurnal ilmiah pada 1919. Didalamnya, ia memaparkan bagaimana cara manusia mencapai Bulan. Saat itu pula Goddard dikenal sebagai ‘The Moon-Rocket Man’.

2. Hermann Oberth

Pada masa itu Jerman juga memiliki seseorang mirip Goddard. Dia adalah Hermann Oberth. Merupakan suatu kebetulan jika pemahamannya pada bidang peroketan terbilang setingkat. Ia juga sama-sama penggemar novel fiksi-ilmiah. Yang paling disukainya adalah From the Earth to the Moon karya Jules Verne. Lewat novel inilah ia menjadi begitu terobsesi.

Hermann Oberth, gambar: fineartamerica.com
Hermann Oberth, gambar: fineartamerica.com

Tak terbendung minatnya itu, pada usia sangat muda 15 tahun (1909), Oberth telah mampu merancang roket bertingkat berbahan bakar padat. Ia begitu tekun, hingga akhirnya pada tahun 1917, Oberth berhasil menuntaskan konsep roket jarak jauh berbahan bakar cair setinggi 82 kaki yang telah dilengkapi stabilizer giroskopis, komponen paling rumit yang dimasa datang menjadi atribut utama rudal jelajah.

Hanya ironisnya, konsep yang kemudian ditujukan AB Jerman untuk memenangkan PD 1 ini, ditolak mentah-mentah. AB Jerman menganggapnya terlalu mengada-ada.

RecommendedPost

Bagaimana Cara Satelit Buatan Bertahan Mengelilingi Bumi Tanpa Jatuh Ke Bumi?

Teori Pembentukan Bulan dan Fakta Menariknya

9 Hukum Fisika yang Mengubah Wajah Dunia

Oberth mungkin memang terlampau jenius, hingga tak banyak orang bisa memahami jalan pikirannya. Ini terjadi pula ketika thesis doktornya tentang penerbangan ruang angkasa, ditolak pengujinya. Namun ia tak patah arang. Pada 1923, isi thesis ia tuangkan dalam bahasa popular ke dalam buku: ‘Die Rakete zu den Planetenraumen’ , atau ‘The Rocket into Planetary Space’.

Menurut pihak museum Smithsonian, Frank Winter, buku tersebut dapat sambutan luas. Sambutannya bahkan melebihi yang diterima Tsiolkovsky (ahli roket rusia) dan Goddard (AS). Oberth-lah yang kemudian dianggap mengantar umat manusia menuju Era Ruang Angkasa (Space Age) yang sesungguhnya.

Masa-masa Penemuan

Ketika segenap konsep dan teori telah dipaparkan, pada masa yang hampir bersamaan namun di tempat berbeda, yakni sekitar tahun 1920-an, Goddard dan Oberth mulai melakukan pengujian serius terhadap konsep-konsepnya.

Konsep Oberth dinilai lebih kaya, namun Goddard telah lebih dulu melakukan eksperimen. Pada 17 Juli 1929, misalnya Goddard telah melakukan uji peluncuran ke-empat, sementara Oberth masih sibuk mengurusi Yayasan Roket Jerman (Verein fur Raumschiffarht/VfR).

Berbeda dengan Goddard yang juga bisa terjun ke lapangan, Oberth hanyalah tipe ilmuan yang kuat dalam segi teori. Itulah sebabnya ia sangat tergantung pada staf-staf VfR yang kebetulan amat handal di lapangan. Mereka adalah Max Vlier, Walter Hohmann, Rudolf Nebel, Guido von Pirquet, Klaus Reidel, Kurt Hainish, willy Ley, dan yang paling jenius Wernher von Braun.

Wernher von Braun, dan teman-temannya , gambar: c1.staticflickr.com
Wernher von Braun, dan teman-temannya , gambar: c1.staticflickr.com

Benar saja, sekitar tahun 1930-an, gerak cepat anggaota VfR telah berhasil meluncurkan ratusan roket, semuanya dari jenis roket ilmiah. Sejarah roket jerman pun dimulai, ketika tahun 1932, German Wehrmacht salah satu lembaga riset AB Jerman, membajak von Braun, staff VfR paling brilian. Ketika itu lulusan Intitut Teknologi Berlin ini masih berumur 20 tahun. Lembaga ini sendiri tak lain adalah jelmaan Hitler untuk rancangan peperangan yang dibuatnya. Maka tak heran seluruh program disusun secara rahasia hanya untuk kepentingan militer.

Sementara itu pada tahun yang sama Goddard memiliki pusat uji roket nya di Ranch Mescalero, dekat Roswell, New Mexico. Kepindahan ini atas dukungan Charles A. Lindbergh, tokoh pemegang rekor penerbangan trans-atlantik. Tempat barunya ini amat disukai, karena begitu terpencil dan jauh dari jangkaun wartawan.

Di tempat yang sunyi itu Goddard dan timnya bisa bekerja lebih baik dan berhasil meluncurkan sejumlah roket. Salah satu yang tersukses yakni roket seri-A berbahan bakar cair setinggi 4,7 meter, meluncur pada 26 Agustus 1937 mencapai ketinggian 2.316 meter.

Dua tahun kemudian, Goddard membangun yang lebih besar, seri-P setinggi 6,7 meter. Namun, karena kesalahan dalam sistem pompa bahan bakarnya, roket ini gagal meluncur. Namun begitu, roket seri-P inilah yang pada decade 60-an dipilih NASA untuk mengirim astronotnya ke Bulan.

Ironisnya, karena tak pernah jelas apa manfaat yang dipetik pemerintah AS pada masa itu, riset Goddard yang dikenal padat biaya itu pun akhirnya surut. Nasibnya menjadi lebih parah terutama ketika Angkatan bersenjata AS menilai tak banyak kegunaan nyata dan aktual yang didukung dari risetnya itu.

V2 von Braun

Konsep Roket Von Braun, gambar: www.reddit.com
Konsep Roket Von Braun, gambar: www.reddit.com

Berbeda dengan yang dialami von Broun dan timnya, Mereka justru meroket dengan roket berstabilisasi giroskopis A-3 nya setinggi 1,37 meter yang berhasil melesat sempurna. Roket-roket selanjutnya di uji di wilayah kepulauan Borkum, di laut utara. Rata-rata roket ciptaan von Braun mencapai ketinggian 2.000 meter.

Dengan gembira Hitler menyaksikan keberhasilan tersebut dan Wehrmacht pun dipindahkan ke tempat yang memadai dan rahasia. Kegembiraan Hitler makin memuncak ketika pada Desember tahun 1937 Tim von Braun berhasil meluncurkan roket tipe A-3 setinggi 7 meter berkekuatan 14.680 Newton.

Roket ini begitu mempesona karena telah dilengkapi pengendali giroskopis tiga-axis, radio pengontrol bahan bakar, servo dan masih banyak lagi peralatan canggih lainnya.

Wernher-von-Braun, gambar: historiek.net
Wernher-von-Braun, gambar: historiek.net

Kemudian versi teranyar muncul V-2, roket balistik letal yang diproduksi massal untuk memporakporandakan London pada 1944. Sejarah mencatat sejak September 1944, Jerman telah mengirim 4.320 V-2 ke London. Sukses di bidang roket militer, menimbulkan hasrat lebih untuk membangun A-11, roket yang dirancang bisa melontarkan satelit. Roket ini ditargetkan meluncur pada 1947.

Akan tetapi, semua niat itu kandas setelah tanpa diduga pada PD II Jerman megalami kekalahan pada tahun 1945. Ujung-ujungnya Wernher von Braun serta teknisi-teknisi roket Jerman lainnya pun digiring ke Amerika.

Dari hasil karya Goddard, Oberth dan Von Braun inilah cikal bakal terlahirnya roket yang mengantarkan manusia ke Bulan lewat proyek Apollo.

Penulis: Asep

Sumber Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_H._Goddard
www.nasa.gov/centers/goddard/about/history/dr_goddard.html
www.biography.com/people/robert-goddard-9313695
http://www.epmagazine.org/storage/167/en-hermann.aspx
https://en.wikipedia.org/wiki/Hermann_Oberth
http://www.space.com/20063-hermann-oberth.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Wernher_von_Braun
http://www.space.com/20122-wernher-von-braun.html
http://www.biography.com/people/wernher-von-braun-9224912
http://www.v2rocket.com/start/chapters/vonbraun.html

Tags: Belajar Fisika

Related Posts

Bagaimana Cara Satelit Buatan Bertahan Mengelilingi Bumi Tanpa Jatuh Ke Bumi?

Bagaimana Cara Satelit Buatan Bertahan Mengelilingi Bumi Tanpa Jatuh Ke Bumi?

by 4muda
April 12, 2019
8

Pernahkah kita bertanya mengapa satelit buatan mampu bertahan di ruang angkasa tanpa jatuh ke bumi? Tahukah kamu bagaimana mungkin hal...

teori-pembentukan-bulan, gambar nikolateslafans.com

Teori Pembentukan Bulan dan Fakta Menariknya

by 4muda
November 2, 2018
0

Sebelum manusia menghuni bumi, bulan telah ada menemani bumi sejak dulu kala. Selain memperindah pemandangan pada malam hari, keberadaannya sangat...

black-hole

9 Hukum Fisika yang Mengubah Wajah Dunia

by 4muda
May 16, 2017
0

Apabila kita ditanya, mata pelajaran manakah yang paling sulit dipahami sewaktu sekolah dulu, pasti rata-rata jawabannya matematika atau fisika. Kedua...

Next Post
Pencarian Planet Di Bintang Lain (Bag. II)

Pencarian Planet Di Bintang Lain (Bag. II)

Mengenal Lebih Dekat Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS)

Mengenal Lebih Dekat Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS)

4muda.com

© 2019 4muda.com

Site Link

  • MIPA
  • Usaha
  • Digital
  • Aspirasi
  • Shop

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • MIPA
    • Fisika
    • Green
  • Usaha
    • Entrepreneur
  • Digital
  • Aspirasi
    • Life Smart
    • Sosok
    • Tahu Gak
    • Top 10

© 2019 4muda.com