Apabila kalian pernah menonton film Gravity, kalian pasti melihat adegan dimana ada stasiun ruang angkasa yang terkena pecahan satelit hingga meledak. Stasiun ruang angkasa itu adalah International Space Station (ISS).
International Space Station (ISS) merupakan stasiun ruang angkasa terbesar yang di buat umat manusia. ISS dibangun oleh konsorsium 16 negara dan 5 Badan keluarangkasaan.
Keenam negara yang ikut berpartisipasi itu adalah: Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Rusia, Brasil, Inggris, Prancis, Jerman, Belgia, Italia, Belanda, Denmark, Norwegia, Spanyol, Swiss, dan Swedia. Sedangkan kelima lembaga yang terlibat yaitu NASA (dari Amerika), Roscosmos (dari Rusia), JAXA (dari Jepang), ESA (dari konsorsium negara eropa), dan CSA (dari Kanada).

Sejarah Pembuatan Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS)
ISS merupakan proyek yang diusulkan presiden Ronald Reagen pada 1984. Tahap pertama pembangunan ISS dimulai tahun 1995. Sementara perakitan pertama dimulai tahun 1998. Stasiun Mir Rusia yang telah lebih dulu mengorbit (tahun 1986), dijadikan terminal sementara untuk merakit ISS. Embrio pertama ISS adalah module Zarya yang diterbangkan oleh roket Proton milik Rusia dan module Unity yang diterbangkan oleh roket milik AS. (gbr diatas)
Jumlah komponen besar ISS yang dirakit di ruang angkasa mencapai 159 unit. Semua ini membutuhkan dukungan penerbangan ruang angkasa sebanyak 1.920 jam kerja EVA, 160 spacewalk (perjalanan kaki di ruang angkasa), dan dukungan antar jemput pesawat ruang angkasa dari berbagai negara seperti pesawat ulang alik Amerika, Soyuz (Rusia), Roket Proton (Rusia).

Hingga saat ini, ISS diperpanjang masa aktifnya dengan menambah berbagai module diluar rancangan awal, seperti module Nauka yang akan diterbangkan dan dirakit pada februari 2017 oleh Rusia. Kemudian setelah Nauka terpasang, rencananya akan dibuat module Uzlovoy yang dipasang di salah satu anjungan Nauka. Secara keseluruhan akan menambah massa ISS menjadi 400-440 ton.
Jalur orbit yang dihuni ISS merupakan jalur milik bersama, Russian Orbital Segment (ROS) dan the United States Orbital Segment (USOS). Massa pakai ISS menghuni orbit bersama ini sampai tahun 2024. ISS mengorbit pada ketinggian sekitar 400 km dengan sudut inklinasi 51,6 derajat.
Tujuan dibuatnya Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS)

Berdasarkan MoU antara kelima badan ruang angkasa, ISS dibangun untuk kepentingan penelitian ilmiah, penelitian micro-gravity, tahap awal misi pendaratan manusia ke Bulan lagi atau memungkinkan pendaratan manusia ke Mars, dan tujuan-tujuan manfaat lainnya.
1. Penelitian Ilmiah
Apa sebenarnya yang bisa didapat manusia dari stasiun ruang angkasa? Pertama, laboratorium ruang angkasa segede ISS lebih punya fasilitas lengkap untuk melakukan berbagai uji. Mulai dari pengaruh mikro gravitasi terhadap sistem tubuh, bahan makanan hingga penelitian iklim Bumi dan alam semesta.
Studi mengenai iklim dan cuaca, geologi, atmosfer, peta vegetasi, penggunaan daratan dan sumber mineral, serta memonitor sungai, danau dan lautan, diharapkan bisa meminimalisasi kerusakan Bumi akibat ulang penghuninya.
Dari dalam stasiun ruang angkasa internasional juga, astronot dapat melakukan peneropongan jauh seperti dilakukan teleskop Hubble. Keuntungannya jelas, segala setting atau kerusakan komponen teleskop dapat diperbaiki dengan lebih mudah. Bandingkan dengan kejadian bergesernya optik Hubble taun 1990 saat pertama mengorbit. Dibutuhkan waktu tiga tahun untuk mencari cara agar kerusakan itu bisa diperbaiki oleh astronot.
Munculnya teknologi baru, macam kaca anti benturan dan panas, alat cuci darah, tv plasma dan yang terbaru kecanggihan smartphone merupakan hasil penelitian para astronot di ISS.
2. Micro Gravitasi
Mengenai efek gravitasi mikro, para ahli menemukan bahwa di lingkungan dengan gravitasi sangat kecil penyatuan bahan material menjadi lebih baik hasilnya. Di Bumi hal ini sulit dilakukan. Sebabnya, tarikan gravitasi akan menarik benda bermassa besar akan tenggelam sementara yang bermassa kecil akan mengambang.
Tarikan gravitasi di ISS berkisar seperjuta tarikan gravitasi di Bumi. Sebagai gambaran, bila sebuah koin dilemparkan di Bumi dari ketinggian dua meter cukup butuh waktu setengah detik untuk sampai di lantai, maka di ISS dibutuhkan waktu 10 menit.
Penyatuan material yang lebih memungkinkan di ruang angkasa, tentu membawa angin segar bagi dunia farmasi. Apalagi kalau bisa membuat obat-obatan yang lebih tepat. Bidang komersial misalnya membuat Kristal murni, katalis, semi konduktor atau membuat bahan bakar menjadi lebih baik lagi.
3. Explorasi Ke Bulan dan Ke Mars
Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) menyediakan lokasi relatif menguntungkan untuk perjalanan manusia ke Bulan atau ke planet Mars, karena pesawat yang akan berangkat tidak perlu keluar dulu dari tarikan gravitasi Bumi, hingga menghemat bahan bakar pesawat. Disamping itu ISS akan menjadi tempat transit keluar masuknya bahan bakar, makanan yang diperlukan astronot, sehingga cukup menerbangkan roket tanpa awak, dan lagi lagi menghemat biaya pendaratan.

Untuk proyek pendaratan manusia ke Bulan dan Ke Mars, banyak negara diluar proyek ISS yang menginginkan ikut serta, seperti negara cina, korea selatan dan india.
Struktur Pesawat Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS)

ISS merupakan pesawat ruang angkasa generasi ketiga, diimana setiap module di ISS dapat di rubah dengan module yang baru, maka module yang sudah habis masa pakainya atau yang rusak, dapat di ganti dengan module yang baru. Dibawah ini gambaran diagram blok blok module ISS:
(warna biru merupakan module utama ISS, astronot tidak perlu memakai baju anti tekanan)
Module-Module yang Menyusun Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS)
Sampai saat ini, ISS terdiri dari lima belas module terpasang (belum termasuk panel panel surya). Dua module tambahan direncanakan akan ditambah pada 2017 yaitu Nauka dan Uzlovoy. Sedangkan satu module hancur saat di perjalanan oleh pesawat ulang alik Coloumbia 2003 silam.
Berikut kelima belas Module ISS:
1. Zarya (Rusia), 1998

2. Unity (AS), 1988

3. Zvezda (Rusia), 2000

4. Destiny (AS), 2001

5. Quest (AS)

6. Pirs (Rusia)

7. Poisk (Rusia)

8. Harmony (AS)

9. Tranquility (AS)

10. Columbus (Eropa)

11. Kibo (Jepang)

12. Cupola (AS, Eropa)

13. Rassvet (Rusia)

14. Leonardo (AS)

15. BEAM (AS) Bigelow Expandable Activity Module (BEAM)

Penjelasan mengenai stasiun ruang angkasa di atas, semoga memberikan wawasan mengenai teknologi pesawat ruang angkasa yang ada dan dikembangkan hingga saat ini dan masa mendatang.
Penulis: Asep
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/International_Space_Station#Station_structure
https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Luar_Angkasa_Internasional
http://www.russianspaceweb.com/iss_chronology.html
http://www.russianspaceweb.com/iss_chronology_flights.html
Comments 1